Hari perkiraan lahir bayi pak Diman dan bu Patmi pun semakin dekat. Bu Patmi mengeluhkan kepada dokter Alvin kalau dia mulai sering mengalami kontraksi ringan yang lebih sering.
“Ibu sebaiknya jangan terlalu lelah, boleh beraktifitas tapi dibatasi. Untuk pekerjaan di kebun Ibu berhenti dulu.” Dokter Alvin yang hari itu datang ke rumah pak Diman dan bu Patmi seorang diri bermaksud untuk memeriksa istri pak Diman dan menanyakan rencananya jika bayi yang lahir adalah perempuan.
“Iya, Dokter, kalau kerjaan di kebun saya sudah serahkan ke bapak sama orang yang kerja di sana, saya sudah tidak lagi pergi ke kebun sejak bulan lalu karena bapak juga melarang.” Bu Patmi memberitahu.
“Tapi, Dokter, akhir-akhir ini, saya cemas dan susan tidur,” uca bu Patmi lagi.
“Loh, Bu, kenapa?” Alvin ingin tah
