86. Permohonan Alvin

2102 Words

“Ah! s**l!” Alvin mengumpat dengan kesal. Ia terus mendorong dengan sekuat tenaga mobil yang bahkan tak seinci pun bergerak, hanya dirinya yang bergerak mundur. Sama halnya dengan Riko yang terlihat sudah kehabisan tenaga. Mobil mereka terjebak cukup dalam di parit. Mendorong dengan tenaga yang bahkan tidak mencapai minimum ini hanya sia-sia. “Vin, kamu dorong nggak sih? Kenapa kayaknya cuma aku yang dorong ini mobil?” ujar Riko. “s****n kamu. Lihat dong! Aku juga dorong, makanya kalau aku ajak lari pagi tuh jangan ngeles aja! Mana tenagamu?” Alvin tak terima dengan ucapan Riko barusan. Ia bahkan sudah tak tahu bagaimana raut wajahnya saat ini. Pasti semua uratnya terlihat sangat jelas. Bahkan, ia merasakan jika urat di lehernya serasa mau putus. Urat di bola matanya memerah dan ia juga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD