1. BRIGHTON HAS TAKEN MY BRIDE

1048 Words
1. BRIGHTON HAS TAKEN MY BRIDE Suasana pagi hari di pusat kota New York kali ini tampak begitu tenang saat seorang pria dengan wajah tampan nan rupawan bak diciptakan langsung melalui anugerah dewa Yunani terlihat menampilkan wajah yang bahagia penuh keceriaan hari ini, sebab hari ini adalah hari yang telah ia tunggu-tunggu haru dimana ia akan menjadikan Moonlight, wanita yang begitu ia cintai menjadi satu-satunya ratu di dalam hatinya. Dan jujur saja Lucas tak pernah merasa sebahagia ini saat akan melakukan sesuatu, intinya apapun yang berkaitan dengan Moonlight berhasil membuat Lucas terbang hingga ke nirwana menikmati' segala rasa bahagia yang disajikan Tuhan kepadanya. "Aku tak menyangka kau akan segera melepas masa lajangnya Lucas," ucap salah satu klien Lucas dengan senyum manisnya. Lucas pun membalas senyuman itu dengan sedikit terkekeh. "Oh kau tau perjuangan ku mendapatkan wanita itu," balas Lucas diangguki oleh kliennya. Lucas menatap ke sekitar dan melihat dekorasi pernikahan yang begitu megah, dan Lucas mempersiapkan semuanya untuk Moonlight agar seluruh dunia tau bahwa setelah hari ini Moonlight akan resmi menjadi miliknya, hanya miliknya. Lucas berjalan menuju ke salah satu meja kemudian meraih satu gelas vodka yang tersaji di atas meja. Lucas tak sabar untuk segera mengikat Moonlight untuk selalu bersamanya selamanya setelah hari ini. Dan disaat waktu untuk pernikahan semakin menipis, Lucas pun menyiapkan dirinya dan ia sudah bersiap untuk berjalan menuju altar pernikahannya. Pria dengan wajah tampan itu menghentikan langkahnya tepat di depan pendeta dan kini waktu yang ditunggu oleh semua tamu. Dimana Moonlight akan datang memasuki ruangan dan berjalan di altar lalu berhenti tepat di sisi Lucas. Tapi hal itu nyatanya tak kunjung juga terjadi setelah lima menit ditunggu. Sang pendeta yang merasa keheranan pun menatap Lucas. "Sir, dimana mempelai wanitanya?" tanya sang pendeta dengan membisikkan kata-katanya pada Lucas. Lucas terdiam ia menekan alat yang terpakai di telinga kanannya untuk menghubungi salah satu bodyguard yang berjaga di sekitar ruangan Moonlight bersiap. "Dimana calon istriku?" tanya Lucas dengan nada suara dinginnya. "Bukankah Nona sudah menuju ke ballroom, Sir?" tanya sang bodyguard balik. Hati Lucas mulai tak tenang, pria itu menggenggam telapak tangannya dan membentuk bogeman yang kuat dan besar, pria itu menatap ke sekeliling sebelum menghentikan tatapannya tepat pada sang pendeta. "Aku periksa calon pengantin ku terlebih dahulu," ucapnya diangguki oleh sang pendeta. Lucas membalikkan tubuhnya dan ia menekan alat di telinganya kembali. "Cari Moonlight! Aku tak mau tau dari dia sampai dapat!" desis Lucas seraya berjalan melewati pintu ballroom untuk segera ke ruangan Moonlight bersiap. Selama perjalanan itu Lucas tak henti-hentinya berpikir kemungkinan buruk yang akan terjadi jika memang Moonlight pergi, tapi masalahnya bagaimana bisa Moonlight mampu pergi dari jangkauannya sementara ia sendiri yakin penjagaan di sekitar gedung pernikahan sudah sangat ketat dan itu tak akan memungkinan Moonlight keluar dari area gedung. "Kau, cari di sekitar gedung aku yakin Moonlight tak akan keluar dari sini dengan mudah." Sang bodyguard mengangguk saja mendengar ucapan Lucas dan ia segera melalukan perintah yang dilayangkan oleh Lucas. Sementara pria itu kembali melanjutkan langkahnya menuju ke ruangan Moonlight bersiap dan benar saja di sana sudah banyak anak buahnya yang terlihat diam dengan keringat yang membasahi wajah mereka, terlihat sekali cemas di mata mereka semua. "Dimana calon istriku?" tanya Lucas sesampainya ia di depan pintu ruangan Moonlight. Semua anak buah Lucas terdiam, mereka tak berani menatap manik Lucas yang tajam menampilkan kesan kebengisan yang terlihat jelas di maniknya. "Jawab!" sentak Lucas berhasil membuat semua anak buahnya semakin menggigil ketakutan di tempatnya berdiri. "K-kami sudah mencarinya di dalam Sir, tapi Nona tidak ada. Kami juga hanya tau saat Nona pergi diiringi oleh dua bodyguard kami kira beliau hendak pergi ke ballroom untuk melakukan rangkaian acara pernikahan," terang salah satu anak buahnya. Lucas menggeram marah tangannya terkepal sempurna dan matanya tak berhenti memancarkan aura ketakutan yang mendalam. "Bagaimana ciri-ciri bodyguard yang bersama Moonlight terakhir kali?" tanya Lucas dengan nada rendahnya yang tentu saja mengintimidasi semua anak buahnya. "Dia tinggi dan kulitnya putih, wajahnya tampan dan sepertinya kami pernah melihatnya tapi kami kurang jelas," jawab sang bodyguard. "Brighton," gumam Lucas yang spontan teringat dengan pria bernama Brighton itu. Keyakinan Lucas melambung tinggi dan ia yakin Moonlight pergi bersama dengan Brighton sialan sekali bukan? Lucas menatap anak buahnya kembali dan ia siap mengeluarkan amukan yang tak terhentikan pada semua anak buahnya. Lucas tengah sibuk mengeluarkan amunisi dari emosi yang seakan terkumpul begitu saja saat menyadari bahwa calon mempelainya, wanita yang sebentar lagi akan jadi istrinya itu kabur dengan mantan kekasihnya sendiri! Lucas merasa terhina dengan tindakan yang dilakukan oleh wanita itu, Lucas yang selalu mengeraskan hatinya bagi wanita di mana pun hanya untuk bersama dengan Moonlight nyatanya terperdaya akan kecantikan dan kelembutan yang terpancar pada diri wanita itu. Lucas masih tak percaya ia bisa begitu mudahnya dipermalukan seperti ini oleh wanita itu dan sialnya lagi ia sudah mengundang semua orang-orang penting dan rekan kerja yang bukan main-main di hari yang seharusnya membahagikan ini, tapi lihatlah kelakuan dua manusia bernama Brighton dan Moonlight itu seakan melemparkan kotoran tepat ke wajahnya dan Lucas merasa sangat terkhianati hingga sampai napasnya hilang dari muka bumi ini, ia akan terus mengingat kelakuan Moonlight dan si biadab Bright. Lucas menghembuskan napasnya kasar dan langsung melemparkan bogem mentahnya tepat mengenai rahang salah satu anak buahnya. "Aku menyuruh mu menjaganya sialan! Lalu bagaimana sampai terjadi!" sentak Lucas dengan nada dinginnya berhasil membuat semua anak buah pria itu terdiam menggigil ketakutan. "K-kami tak tau Sir, kami sudah berusaha menjaganya tapi Nona Moon hilang begitu saja," balas sang anak buah tapi di luar dugaan Lucas justru membogem anak buahnya kembali tapi kali ini tubuh anak buahnya limbung menyentuh lantai marmer yang dingin. "Lalu sekarang? Kalian akan diam saja di sini dan menyaksikan aku dipermalukan di mata dunia!" sentak Lucas yang kali ini terlihat sekali kemarahannya, bahkan tatapan pria itu begitu dingin nan gelap memancarkan segala kegelapan di dalamnya. "T-tapi Sir k-kami ...." "Pergi sialan bodoh! Jangan banyak bicara atau aku akan lemparkan kepalamu tepat ke pot itu!" Mendengar sentakan berisi ancaman dari Lucas para anak buahnya pun berlari memenuhi apa yang diinginkan oleh sang Tuan. Sementara Lucas yang masih tak percaya ia begitu mudahnya diperdaya dengan kata cinta dan wajah polos Moonlight sekali lagi mengucapkan berbagai rutukan bernada kebencian pada Moonlight dan Bright yang berhasil mempermalukan harinya, hari yang seharusnya membahagiakan untuknya. Namun, kini justru berbanding terbalik Lucas terancam malu di depan semua klien pentingnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD