"Jadi sebulan lagi ya lamaran resminya"suara papaku memutuskan. "Dua minggu om!!"cetus Rey dan semua kompak menatapnya. Rey tersenyum dan aku yang sudah bersiap menimpuknya. "Ga kecepatan Rey....."desis mama sambil menoleh menatapku yang sedang terbelak menatap Rey. "Untuk apa menunggu lama?,belum nanti proses menjelang pernikahan,terlalu lama tante"jawab Rey kalem. Aku makin melotot saat suara terbahak Nino terdengar.Dasar kampret. "udah aku bilang...Rey sudah tidak sabar om.Udah sih om....semua bakalan selesai pakai jasa WO,lamaran doang ini.Cuma tukeran cincin"kata Nino membela Rey. Aku menghembuskan nafas kasar. "Ga apa begitu pah?"tanya mamaku pada papaku yang terdiam. Papa terlihat diam lalu menghela nafas. "Mau gimana lagi,kita pihak perempuan mana bisa menolak sesuatu yan