Andre menguap untuk kesekian kalinya. Dia baru tahu, kalau ternyata menunggu seorang gadis berbelanja itu sangat lama. Sudah berapa jam mereka berada di mall ini dia tak tahu. Yang pasti sejak mereka pulang sekolah tadi, kemudian ke dokter gigi lalu ke dokter mata. Dan Vian yang menolak kacamata dari dokter mata itu mengajaknya ke mall untuk mencari kacamata yang sesuai dengan keinginan Vian. Karena sudah berjanji, terpaksa dia menuruti keinginan gadis itu. Tapi sampai sekarang, Vian masih belum selesai juga. Entah sudah berapa buah toko optik mereka masuki, Andre tak menghitungnya. Dan dari toko sebanyak itu, Vian masih belum menemukan kacamata yang diinginkannya. Lelah dan kesal, Andre mendekati Vian yang sedang mencoba beberapa kacamata yang dipilihkan karyawan toko. "Udah selesai be