Daus berlarian di lobi hotel dengan peluh yang sudah bercucuran. Dia sudah mencari Aya ke mana-mana, tapi gadis itu tidak ditemukan. Daus juga semoat mencari ke atap gedung, ia mencari Aya ke toilet. Daus mencari Aya ke mana-mana dan tidak tahu bahwa Aya sedang dipermalukan di tempat pesta berlangsung.
“Dia ke mana?” bisik Daus pelan.
Daus kembali mencoba menghubungi Aya. Wajar ia merasa cemas, karena Aya menolak panggilan teleponnya dan setelah itu Aya juga tidak pernah mengangkat telepon dari Daus.
Daus juga sudah mengirimkan banyak pesan, tapi Aya juga tidak membalasnya.
Panggilan itu tersambung. Daus melangkah mondar mandir seraya menunggu Aya mengangkat panggilannya. Gerakan pupil matanya menunjukkan kegelisahan. Daus berharap Aya mengangkat panggilannya.
“H-halo ….”
Daus lang
