Morning Kiss

1441 Words

"Apa maksudmu?" Pernadi sekuat tenaga melepas pelukan Cintya. "Per, aku mohon jangan begini." Mohon Cintya, ia berlutut memeluk kedua kaki Pernadi. Pernadi bergeming, melihat ke arah pintu kamar dimana seorang pria berdiri tampak santai seolah menikmati pertunjukan mereka. Pernadi mengingat bagaimana pria itu duduk di atas tubuh kekasihnya. Rahangnya mengetat, urat lehernya tercetak jelas serta tangan mengepal kuat. Harga dirinya terluka. "Sejak kapan kau menghianatiku, Cintya?" Tanya Pernadi tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya dari pria di pintu kamar. "Aku nggak menghianatimu, Per." Bantah Cintya, masih memeluk kedua kaki Pernadi. Senyum sinis dari bibir pria itu semakin kental, tatapannya pun kini merendahkan. Tidak pernah selingkuh, lantas apa yang terjadi? "Oh, ya. Jadi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD