Jangan ngambek

1380 Words

Rindu mendongak melihat kesal Pernadi. "Mau kemana?" "Pulang," Sahut Rindu ketus. "Tapi, kakak belum selesai belanja, Rin." Nada lembut, mengambil hati "Belanja sendiri." Menepis tangan Pernadi yang sedang membelai rambutnya. "Kita pulang bareng, temenin kakak beli pakaian." Menarik paksa tangan Rindu, berjalan ke lapak penjual pakaian orang dewasa. Di setiap langkah, gadis itu terdiam. Cemberut, menunjukkan wajah jeleknya. "Mau beli apa, Bang? Boleh di coba harga jualan kita murah." Kata Penjual menawarkan barang dagangannya. Lapak itu ramai oleh ibu-ibu. Pernadi mendongak melihat sederet celana Jeans tergantung rapi. "Aku ambil itu, Bang." Pernadi menunjuk salah satu celana. Pemilik lapak segera menurunkan pilihan Pernadi. "Berapaan?" "185 ribu, Bang." "Bagus nggak, Ri

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD