bc

BOSS TOY

book_age18+
289
FOLLOW
1.2K
READ
possessive
second chance
playboy
dominant
drama
comedy
sweet
love at the first sight
addiction
seductive
like
intro-logo
Blurb

Natessa Kalila diusir dari flat-nya karena tidak punya uang setelah ditipu oleh mantan temannya. Dia berencana bertemu boss pemilik flat tempatnya tinggal bernama Jayler Haidan Hartono, untuk meminta toleransi waktu pembayaran sewa. Tapi, wanita itu justru mendapatkan sebuah penawaran yang aneh dan panas.

"Kamu tidak perlu membayar sewa, cukup ikut dengan saya."

"Ikut ke mana?"

"Ke rumah. Tapi, asal kamu tahu, saya meniduri semua yang saya bawa pulang."

chap-preview
Free preview
PROLOG
"Jay, kamu bawa cewek lagi ya?" Merayap ke sisi lebih kanan, Jayler Haidan Hartono yang dinobatkan menjadi pria terseksi dan terpanas versi ikan-ikan di akuariumnya, mendengar suara familiar yang sudah ia hapal seumur hidupnya. "Ini kalau si Papi tahu kelakuan kamu, pasti si Papi nyuruh Mami masukin kamu ke perut lagi. Jay... Jay... bangun!" Suara itu semakin keras. "Masih pagi," balas Jayler serak dan malas-malasan. "Ini jam empat sore, Jayler!" Amarose Tan Hartono menubrukan tas ke atas punggung putranya yang telanjang. "Mandi kek, bersih-bersih kek, jadi presiden kek, nyari obat kanker kek, atau apa gitu. Ada kegiatan, Jayler! Jangan tidur mulu!" "Aku baru tidur, Mamiiii." Lelaki berumur 30 tahun itu merengek. Maminya yang cantik dan awet muda sangat berisik. Jayler sangat mencintai maminya, tapi tidak saat tidurnya diganggu. "Aku selesai meeting dua jam yang lalu, butuh istirahat ekstra. Biarkan anakmu ini tidur tampan lebih lama, Mami." "Orang tampan itu rajin beres-beres dan kamarnya rapi. Ini jangan berantakan ah, Mami nggak suka." Amarose berdecak sambil menggeser kaos hitam yang tergeletak di lantai menggunakan heels-nya yang berwarna hitam seharga satu motor matic. "Besok ada acara makan malam keluarga di rumah, kamu harus ikut." "Makan malam? Dalam rangka apa?" Jayler masih enggan membuka mata. "Gue kan pulang, Kak. Lupa lo?" Lousfia Tanya Hartono, adik satu-satunya Jayler yang minggat ke London untuk kuliah, sekarang ikut-ikutan masuk ke kamar pria itu. "Pemilik hotel paling mewah di Indonesia tidurnya seperti domba. Mbeeek~" celetuk Lou menirukan suara hewan yang ia maksud sambil pura-pura menutup hidung padahal kamar utama di kediaman Jayler tidak bau. "Apakah hotel Haidan bakal jaya dipegang sama lo?" "Domba seksi seperti gue banyak yang demen. Dan tentu aja Haidan jadi jaya lima kali lipat karena gue boss-nya." Jayler kini bangkit dari kasurnya untuk menyentil dahi Lou. "Gimana rasanya bercinta sama bule? Enak? Katanya pedang bule panjang-panjang." "Sinting ya lo, Kak!" Lou melotot sambil mencubit pinggang Jayler yang berdiri menjulang di hadapannya hanya memakai celana tipis di atas lutut.Lou tahu yang dimaksud Jayler selesai meeting dua jam lalu pasti adalah meeting dengan wanita di atas kasur. "Haduh... pusing ah denger kalian ngobrol!" Amarose langsung mengomel. "Lou anak durhaka tuh, Mi. Jayler sih anak baiknya Mami gak pernah ngomong jorok." Jayler terkekeh, lalu mencium pipi dua wanita kesayangannya itu ketika ibu dan adiknya memilih meninggalkan kamar Jayler, dan terus mengancam pria itu untuk datang makan malam keluarga atau namanya akan dicoret dari daftar keturunan Hartono. "Bone," panggil Jayler kepada seseorang di telepon ketika dirinya sudah memekai kaus yang tadi hampir ditendang heels ibunya.. "Boss, udah gue kirim ke email lo." Bonerdi Syam, asisten pribadi Jayler menjawab telepon dan to teh point. "Ya, gue lagi lihat." Jayler menggeser layar Ipad, mengamati dua jenis lingerie keluaran Carine Gilson yang terkenal dengan ciri khas penggunaan bahan-bahan halusnya seperti satin atau sifon. Jayler bertanya, "Ada yang lebih mahal lagi nggak, Bone?" "Lo beli aja deh perusahaannya," balas Bone, merasa frustasi."Dua puluh dua juta juta buat lingerie doang. Lo mau yang semahal apa lagi, Iblis?" "Language, Bone. I'm your Boss." "Baik, BOSS. Yang Terhormat, Jayler Haidan Hartono." Bone malas berdebat. Jika tidak ingat gajinya yang sangat besar, ia pasti sudah resign jadi asisten Jayler. Jayler tertawa mendengar nada kesal asistennya. "Oke, gue ambil yang cream. Thanks, by the way." "Gak ada yang perlu gue lakukan lagi, Boss?" "Untuk sekarang gak ada. Lo boleh istirahat, Bone." "Oke, Boss." Menutup panggilan dengan Bone, Jayler masih menatap lingerie yang ia pilih sambil membayangkan wanita itu memakainya. Meski ujung-ujungnya lingerie itu akan dilepas—atau ia robek, setidaknya Jayler akan melihat tubuh seksi wanita itu mengenakan apa yang ia pilih sebelum ia ciumi tiap jengkalnya. Jayler tidak sabar. Ah sial, hanya membayangkannya saja celana Jayler sudah sesak. []

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
104.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
15.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
210.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
193.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.1K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook