Mau dibilang kelewatan pun Deva tidak peduli. Dia sudah menunggu lama datangnya hari ini, untuk bisa membalas mereka. Jadi tidak akan ada kata maaf, meski mereka bersujud di kakinya sekali pun. Dia tidak butuh kehadiran sosok papa, karena sejak pergi menjauh Deva ibrarat sudah dibuang dan tidak diinginkan lagi. Hidup tanpa papa baginya sudah biasa. Makanya saat papanya bilang mau memperbaiki semua, dia langsung menolak. Tidak ada yang perlu diperbaiki. Baginya yang sudah rusak dan mati rasa, tinggal buang. Selesai! Akbar buru-buru menyusul anaknya keluar dan bergegas ke ruang meeting di lantai delapan belas. Seperti perkiraan Eric, mata mantan bosnya itu menelisik tajam menatapnya marah. Coba tidak ada Deva di situ, pasti dia sudah jadi sasaran amukannya. Jangan salah, pak tua ini kalau s