Jam di dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi Satria belum juga pulang. Haya bolak-balik mengintip dari jendela berharap suara motor yang lalu-lalang di depan rumahnya adalah motor suaminya. Samudra sudah terlelap sejak pukul delapan malam sehingga tidak banyak yang bisa ia kerjakan selain berbincang dengan ibu mertuanya sambil menonton televisi. "Bu, memangnya Bang Satria lembur ngerjain apaan sampai jam sepuluh gini?" tanya Haya pada Bu Mae. "Gak tahu juga, Ibu. Mungkin dia rusakin lagi motor yang udah dibenerin, terus dia benerin lagi, biar ada kerjaan." Ha ha ha ... Bu Mae dan Haya tertawa bersama. "Ibu becanda terus nih, saya serius, Bu. Soalnya ponsel Bang Satria gak aktif," kata Haya lagi sambil melirik keluar rumah saat terdengar suara motor lewat. "Emang