Menghadapi Ray

2033 Words

Tibra sampai di rumah singgah yang sepi saat matahari ibukota memancarkan sinar cerah sekaligus panas yang cukup memanggang kulit jika berada di bawah paparannya selama berjam-jam. Tibra melangkahkan kakinya masuk ke rumah singgah bercat hijau itu menemukan Kun seorang diri tengah menata buku-buku. "Astaga dragon! Kaget gue Bang! Kayak jailangkung aja, datang tak diundang, pergi harus ditendang!" seru Kun karena saat dia berbalik, Tibra sudah berdiri di hadapannya. "Ehe...bercanda, Bang." Kun buru-buru meralat ucapannya, mengingat bisa saja Tibra tersinggung dengan apa yang dikatakannya barusan. Tibra adalah seseorang yang penting bagi mereka di rumah singgah ini, kalau sampai Tibra tersinggung dana rumah singgah bisa dihentikan. Hal itu akan membawa bencana bagi keberlangsungan rumah

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD