Hujan Tak Semenyenangkan Itu

1027 Words

POV Zein Lucu sekali, ada saja cara Zee untuk menenangkanku. Dan yang lebih lucu setelah menggodaku, dia menyerah karena merasa sesak dan sempit berada di mobil. Mungkin karena tubuhnya yang tidak sefleksibel sebelumnya. “Curang sekali, sudah menggodaku, aku ditinggal tidur,” gerutuku. Katanya ingin menunjukkan padaku semenyenangkan apa hujan. Apanya yang menyenangkan, yang ada menyebalkan. Aku mencubit hidungnya gemas, berani-beraninya dia membuatku kentang begini. Tanganku terulur untuk membelai lembut rambutnya. Pandanganku terpaku pada hujan yang tak lagi selebat tadi. Padahal kejadian itu sudah berlalu belasan tahun, tapi tercetak jelas dalam ingatanku. Enyahlah kenangan bersama hujan. Aku memandangi wajah Zee, dia mengeratkan pelukannya membuat tidurnya senyaman mungkin di sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD