Bayi Besar

1033 Words

Setelah melakukan panggilan telepon, Zein mengajakku berjalan di pinggir pantai dan mengambil beberapa foto bersama. Malam ini kami memilih beristirahat di kamar. Karena tadi sudah makan sore, Zein menawarkan untuk membuat mi instan dan aku setuju. Mi instan dan pantai perpaduan yang luar biasa. "Mas, aku mengantuk," kataku lirih. Perut kenyang membuat mataku terasa berat. "Aduh, kesayanganku mengantuk, kelelahan ya?" ujarnya sambil berusaha menggendongku. Aku terkekeh melihat aktingnya seolah aku ini bayi kecilnya. Aku dan Zein kompak menoleh ke arah suara panggilan telepon yang ternyata berasal dari ponsel Zein. "Loh, Tya?" gumam Zein. Aku ikut memandangi layar ponselnya dan menatapnya bergantian. “Yang tadi sore menghubungi Mas, ‘kan? Mau apa lagi dia?” Zein mengedikkan bahunya dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD