Bukan Mimpi

1050 Words

"Mbak Vanya, baik-baik saja?" tanya Bik Sasa. Zein sudah menghubungi Bik Sasa bahwa kami akan pulang hari ini, meminta beliau membersihkan apartemen dan memasak makan malam. "Vanya baik-baik saja, Bik. Masak apa, Bik?" tanyaku seraya meletakkan sendalku ke rak. Bik Sasa menyebutkan menu makan malam yang beliau masak dan semuanya adalah kesukaanku. Lihatlah Zein, seperhatian itu dia padaku dan segesit itu. Aku menoleh ke arah Zein dan dia menarikku lalu mengecup keningku dan terus berjalan ke arah kamar. "Aduh, Mas Zein ini, sweet-nya bukan main. Pulang dari sini Bik juga mau minta disayang seperti itu dengan suami ah," goda Bik Sasa padaku. Bik Sasa pamit pulang dan aku pun menyusul Zein ke kamar. Begitu masuk ke dalam kamar, Zein langsung menggendongku ala bride dan mendudukkanku di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD