Kejutan dan Mimpi Yang Terwujud

1096 Words

Aku mengajak Zein kembali ke kamar. Aku merasa sangat bersemangat dan lelah sekaligus. Wajahku masih basah oleh percikan air laut, dan senyumku tak kunjung pudar. Zein menggenggam tanganku erat, langkahnya mantap di atas pasir pantai yang hangat. Saat aku turun dari jembatan, Zein tiba-tiba menahanku. "Tunggu, sayang," katanya sambil menarikku ke arah yang berbeda. Aku menatapnya bingung, tetapi senyumnya yang penuh misteri membuatku menurut. "Ada apa, Mas?" tanyaku dengan penasaran. Zein hanya tersenyum dan meletakkan jari telunjuknya di bibir, menyuruhku untuk diam. Dia menggiringku ke arah yang berlawanan dari kamar kami, menuju sebuah area yang lebih sepi di pantai. Saat itulah aku melihatnya—sebuah meja kecil yang dihias indah dengan taplak merah, lilin-lilin yang sudah menyala, da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD