"Tiada yang lebih berharga di dunia ini selain anak sholeh/sholehah" *** #1 Cowok berkulit gelap itu tengah duduk menyantap sarapannya dengan sesekali melirik kedua orang tua dan adiknya dihadapannya. Tangannya terlihat menyendok selai rasa coklat diatas meja makannya dan ia pun mengoles rata di roti tawarnya. "Gimana ulangan kamu kemarin Yud? Kamu gak nyontek lagi kan?" Yudi berhenti mengujah sejenak lalu menyengir tanpa dosa. "Tenang Ma, Yudi mah otaknya encer. Kayak ingus pas lagi pilek," katanya santai, Ayahnya melemparkan tatapan tajam pada anak sulungnya itu. "Kamu itu kalau ditanya jawabnya serius jangan pake becanda, kamu itu udah mau naik kelas dua belas. Harus bisa jadi panutan buat adekmu, bukan sebaliknya." Yudi hanya memutar matanya jengah lalu mengangguk mengiyakan.