Malam hari setelah acara sukuran tiga bulanan usai, Angga kembali kedalam kamarnya, melihat keadaan Aya yang masih meringkuk diatas ranjang miliknya. Angga sedikit heran, tidak biasanya Aya tertidur begitu lama. Kekawatira Angga sedikit mengusiknya, dengan langkah cepat. Angga menghampiri Aya, memagang keningnya mencoba memastikan jika istrinya baik-baik saja. Namun sayangnya dia salah, tubuh Aya panas, wajah wanita itu memerah dan giginnya mengertak kuat.
Dengan cepat Angga meraih remote acnya lalu mematikannya, mencari selimut tebalnya lalu menutupi tubuh Aya yang mengigil, Angga segera meraih ponselnya mendial nomer dokter pribadinya.
“dokter Rio, apa kau bisa kerumah sekarang juga?” tanya Angga dengan nada kawatir.
“baik! Lima belas menit lagi aku sampai.” Ujar Dokter pribadi kel
