Bagian 3

821 Words
Kini sedan hitam itu telah terparkir manis dihalaman rumah kiran.dua pria dewasa keluar seluruhnya lalu diikuti pria paruh baya sambil memegang tongkat, kini mereka bertiga langsung masuk ke dalam rumah.terlebih dulu arkhan yang masuk duluan saat ini sedang ditunggu-tunggu satu sama lain . "Kiran kakek pulang ..." ucap kakek arkhan saat diruang keluarga. arkhan meletakan tongkat disamping sofa, lalu duduk di sisinya. "Kakek .. !! sambut kiran girang, ia begitu senang mendengarkan suara sang kakek yang mengundangnya.kiran berlari dan langsung memeluk pria yang menerima baya itu. "Aku sangat merindukanmu kek !!! gimana kabarmu selama disana hm ...?" Tanya kiran yang duduk disamping kakek tanpa melepaskan pelukannya. "Alhamdulillah kakek baik sayang, gimana kabarmu dan rumah tanggamu? Apakah adit ketahuan menyelingkuhimu kakek akan membunuhnya ..." ucap arda sambil memegang tangan kiran.arkhan sangat menyayangi kiran karena ayah kiran "Rumah tanggaku baik-baik saja kek, alhamdulillah ... '' balas kiran sambil tersenyum Adit dan ardi pun tiba tiba di keluarga, adit sedikit terkesima melihat kia sedang bermanja ria dengan kakeknya. mungkin adit belum bisa menerima tetapi ia akan berusaha untuk mencintainya. "Apa kamu tidak mau memeluk kakak ipar tampanmu ini hm, atau lebih mantan pacarmu ini ..." kata ardi sambil menatap kiran, kiran yang tersadar itu suara siapa yang langsung menonton. '' kak ardi ... '' pekik kiran bahagia, bagaimana tidak ardi adalah  dark angel  bagi kiran.disaat ia rapuh dengan senantiasa ardi melindunginya. "Dia ISTRI ku ardi !!! jagalah batasanmu bukan siapa-siapamu lagi sekarang" kata adit geram ia menggantikan setiap kata yang disetujui oleh ardi tau diri. "Hei! .. aku bercanda kawan ..." seru ardi 'aku tau kiran istrimu siapa tahu, kecuali kau menceraikannya dan menikah denganku ... itu baru dipanggil istriku ... "jawab ardi sinis "Sudah jangan bertengkar kalian ... '' Suara kakek mengintrubsi pertengkaran kecil mereka, lalu beralih ke kiran. '' Dan kiran, sapalah kaka iparmu itu. Demi kamu ia rela menetap di Indonesia ..." lanjut kakek lembut. "Betulkah itu, kak ardi sekarang menetap disini "tanya kiran seperti anak kecil ekspresinya. "Yupss darl!!jawab ardi" so give a hug honey..." ardi melangkah mau ke arah kiran untuk dipeluknya,bagaimanapun ia belum bisa melupakan kiran sepenuhnya. "Bini gue!!"adit menghalangi jalan ardi lalu memeluk istrinya.''sana peluk yang lain aja,bi ijah noh nganggur"lanjutnya lagi sambil menunjuk kepala pelayan rumah. "Yaudah deh, kalau gitu nanti malam aja aku meluk istrimu!!di saat   kamu udah tidur ..aku yakin kiran masih perawan..."kata ardi memancing emosi adiknya adit. Adit yang mendengar kata-kata tak senonoh dari kakaknya  ingin menonjok ardi namun kakek dan kiran menghalangi "Stop!!!teriak arkhan "berhentilah berkelahi, ardi jaga sikapmu sama adikmu!!!bagaimanapun kiran adalah istrinya adit. mending kamu keluar sana cari perempuan yang bisa kamu ajak nikah dan memberikan aku cicit yang lucu...."ucap arda ia pusing melihat dua cucunya yang saling berkelahi. "Aku ke kamar dulu,ingin itirahat capek...''ardi melangkahkan kakinya menuju anak tangga.kamar ardi tepat disamping kamat adit. Adit pov  Ahh!!! betapa inginnya aku menonjok ardi karena menggoda istri cantikku, kiranna. kalau saja tidak ada kakek dan kiran mungkin ardi sudah mencium lantai yang dingin huft!!!apa maksudnya istriku masi perawan,sok tau.tapi apa iya istriku ini perawan??s**t!!! dia memang masih perawan karena aku belum pernah menyentuhnya.pikiranmu terlalu bodoh adit,rutukku "Kakek istirahatlah dulu dikamar...."ucap kiran disampingku oh senyumannya seperti bidadari.menunggu kedatangan kakek dan ardi hampir lima jam karena pesawatnya dilay terus membuatku tidak sadar kalau hari menjelang malam. "Iya sayang kakek kekamar dulu yah... kakek sangat lelah seharian duduk terus di pesawat..."arkhan berdiri mengambil tongkat kesayangannya lalu berjalan meninggalku dan juga kiran.kiran mulai beranjak dari sisiku namun kutahan.dengan lembut aku menuntunnya menuju sofa lalu duduk bersama, kubenamkan kepalanya didada bidangku,dan sesekali kuelus rambutnya dengan pelan. "Kiran''panggilku,''apa aku boleh minta hakku sebagai suami??...''pintaku was-was. Ia mendongakkan kepalanya, wajahnya sangat cantik ditambah senyumannya yang lembut, jari jemarinya kini meraba rahangku, bibirku, hidungku, dan juga mataku.reflek aku menutup mata merasakan sentuhan yang istriku buat. "Apapun akan kuberi untukmu mas,sekalipun kamu mulai menyukai perempuan lain" ucap kiran pasrah ia beringsut menjauh dariku."Mandilah tubuhmu bau aroma ratna apalagi bibirmu...pasti kalian berciuman.... "tebak  kiran dingin. dengan cepat kiran berdiri menjauhiku,lalu pergi.aku tercengang bagaimana ia bisa tau? oh god!!dengan cepat aku meraih tubuhnya lalu kudekap dari belakang. aku tau istriku memang polos tapi ia mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh siapapun. "Maaf maaf maaf aku khilaf..."bisikku pelan ditelinganya. "Matamu tidak bisa berbohong mas...matamu tidak pandai berbohong.jika mas ketahuan berselingkuh,aku akan pergi dari kehidupan mas untuk selamanya...''kurasakan tubuhnya sedikit gemetar.apa ia menangis??  Kubalik tubuhnya kusejajarkan wajahku dengan wajahnya, kutatap matanya,mata itu sayup ada ke kecewaan disana rasa sakit yang begitu mendalam.  "Jangan pernah mengatakan hal seperti itu, aku tidak suka. sekali lagi kamu berkata seperti itu aku akan membunuh diriku sendiri paham...aku tau aku salah, berselingkuh dengan kakakmu sampai membuatnya hamil dulu .dan membuatmu trauma menikah denganku saat ini...tapi demi allah aku tidak akan menceraikanmu atau apapun itu mengerti..."kataku sambil menaham emosi,aku tidak ingin kehilangannya.dengan sigap kugendong tubuhnya,mencium bibir ramunnya"I want you kiran...I hope you pregrant..."bisikku ditelinganya sambil membawa dirinya menuju kamar, "Kuharap kamu bisa memegang omonganmu sendri mas..." jawab kiran didalam gendongaku
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD