Entah sudah berapa lembar tissue yang dihabiskan mama Della. Air mata terus saja mengalir seakan tiada henti mengucur membasahi seluruh wajahnya. Hati mama Della saat ini sedang tidak baik-baik saja, beliau masih belum dapat melupakan semua yang dikatakan Tuan Irawan perihal alasan Marcello memilih Alya. Bukankah selama ini beliau tidak pernah memikirkan sedikit saja tentang kebahagiaan putranya? Kenapa sekarang beliau larut dalam kesedihan hanya karena mengetahui alasan sebenarnya. Mama Della sejatinya hanyalah seorang manusia biasa. Beliau mungkin seorang ibu, namun tidak dalam arti yang sebenarnya. Ibu? Satu kata yang disandangnya setelah kelahiran Marcello ke dunia ini. Tetapi, setelah perceraiannya dengan sang suami yang b******k, seolah satu kata itu dilupakan olehnya.
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books