When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Ekhm," Alya berdeham guna mengurangi rasa canggung yang menderanya. Kali ini Alya ingin mengucapkan terima kasih kepada Marcello. "Terimakasih untuk gaun ini, Marcel," ucapnya dengan penuh ketulusan. Paling tidak Alya harus mengucapkannya, bukan?Marcello sudah memberikan gaun mahal kepadanya. Marcello menoleh sekilas lalu tersenyum. "Terima kasih juga karena kamu mau memakainya, Al." "Seharusnya kau tidak perlu repot-repot. Gaun ini pasti harganya tidak murah," Alya mulai melayangkan protes. "Buatku harga tidak jadi masalah, selama itu bisa membuatmu bahagia," Oke, lebih baik Alya iyakan saja. Sebab bila sudah berkata seperti itu Marcello pasti tidak mau dibantah. Alya menghela napas lalu menjawab, "Ya...ya... Tidak perlu diragukan lagi. Karena saat ini kau sudah