"Alya!"
Keduanya sontak menoleh secara bersamaan begitu mendengar suara yang berasal dari balik punggung mereka.
Mata Alya membulat sempurna seiring ucapan lirih di bibir, "Ibu...?" Bola matanya kian terasa memanas ketika tatapan mereka saling beradu seakan menyiratkan kerinduan yang tertumpuk di dalam kalbu seolah berlomba-lomba memaksanya untuk segera mendekat menghambur ke dalam dekapan hangat yang berasal dari daksa sang ibu.
Menyaksikan sang putri yang hendak mendekat, bu Sarah merentangkan kedua tangannya lebar-lebar seraya tersenyum simpul khas sebuah senyuman dari seorang ibu untuk anaknya.
"Bu..." Alya tak dapat membendung air matanya yang tumpah ruah seakan mewakili perasaannya sebab dapat mendekap tubuh sang ibu kembali. Pun, dengan bu Sarah. Beliau turut tersedu,
