When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
*Happy Reading genk's! Semoga suka!!!* ##### Mereka keluar dari ruang kerja mama Della dengan berjalan beriringan. Marcello tak dapat menyembunyikan perasaan bahagia lantaran memiliki kesempatan untuk mengantar Alya pulang. Bibirnya terus saja mengulum senyum, sambil sesekali melirik Alya yang berjalan di sampingnya. Namun, langkah mereka terhenti kala suara Tn. Irawan menginterupsi. "Marcello, apa tidak sebaiknya Miss Alya kau suruh makan malam dulu di sini?" tanya Beliau yang ternyata sedang duduk di meja makan. Keduanya tercenung sejenak dan saling melempar pandangan dengan wajah bingung. Lantas Alya segera merubah raut wajahnya dan menolak ajakan Tn. Irawan dengan sungkan, "Ah, tidak perlu repot-repot, Tuan. Saya harus segera pulang, pasti suami saya sudah menunggu