Aryan menyadari, Nysa sudah meninggalkannya di ruang tamu sendirian. Aryan bergegas melangkah untuk menyusul Nysa. Ditarik bahu Nysa, sehingga Nysa hampir terjengkang ke belakang, menyadari hal itu, Aryan segera memeluk tubuh Nysa. Aryan terduduk di atas sofa ruang tengah, dengan Nysa duduk di atas pangkuannya. Kedua tangan Nysa memeluk bahu Aryan. Begitu menyadari posisi mereka, Nysa langsung turun dari atas pangkuan Aryan. Aryan bangkit dari duduknya. Mereka saling pandang. "Ada apa? Mau marah karena saya sebut lebih binatang dari binatang. Kalau tidak mau disebut begitu. Berikan anak Bapak apa yang menjadi haknya. Kasih sayang, cinta, perhatian, dan keluarga yang utuh untuknya. Jangan ... hmmppp!" Mata Nysa melotot, karena Aryan membungkam mulutnya dengan ciuman. "Diamlah!" "Sa ..