chapter 15

1134 Words
๑ Ferry Side ๑ Aku terasa begitu terpaku dengan apa yang selalu di lakukan zara terhadap ku akhir-akhir ini. Selalu saja membuat ku merasa ingin selalu mendapat lebih dan lebih , semakin hari semakin membuat iman ku begitu goyah. Apalagi kedipan mata dan senyuman nya yang begitu terasa mematikan untuk ku. Sampai-sampai aku sendiri terlalu terhanyut dalam kemesraan yang zara tuaikan untuk ku. Anggap saja aku sudah benar-benar gila saat ini. Zara sangat berbeda karena dia nampak begitu agresif , Bukan zara yang terlalu lugu seperti dulu , saat pertama kali aku jatuh hati kepadanya. Mata nya seakan banyak sekali menyimpan tanya yang sangat membuat ku merasa penasaran terhadap nya. Rasa cinta ku pun semakin memuncak , katakana lah saat ini aku seperti b***k cinta yang selalu saja mengidam-idamkan nya. Tak ingin menjauh sedikit pun dari nya. Tapi memang ini sangat nyata. Aku mencoba mengambil beberapa udara agar mengisi pasokan udara yang hamper habis di dalam ku. Aku sudah benar-benar di buat mabuk kepayang oleh zara. Perlahan aku melangkah memasuki kamar ku , Lalu menuju ke kamar mandi untuk membuat ku tak beroikir hal yang lebih dan lebih terhadp zara. ~ ferry side off ~ || || Suasana pagi ini benar sangat lah cerah , Dan ferry merencana untuk bertamasya bersama zara sebelum ia di tugaskan untuk memimpin beberapa rapat dengan klien terpenting di dubai. Ia tak ingin menyia-yiakan waktu nya yang hanya tinggal beberapa minggu lagi. Walaupun pada dasar nya ferry bisa saja mengajak zara untuk menemani nya , namun ferry tak mau mengambil resiko yang besar untuk zara. Ferry sangat paham tentang bagaimana licik nya beberapa klien yang ada di dubai yang pernah ia tolak mentah-mentah untuk bekerjasama dengan nya. Begitu kejam hukum di dubai , Tapi ferry tak ingin mengambil resiko yang sangat besar dan ia pun juga harus mempertimbangkan jika harus mengajak zara untuk menemaninya. Arah pandang ferry yang terlihat begitu kosong , Membuat zara bertanya-tanya dalam hati nya dengan apa yang sedang di pikirkan oleh ferry saat ini. Zara berjalan menuju ke arah ferry yang sedang berdiri menyenderkan dirinya di tembok yang tepat berada di depan rumahnya. “ kakak kenapa? “ Tanya zara saat berada tepat di samping ferry dan terlihat ferry yang lumayan tekejut dengan kedatangan zara. “ gak apa-apa bawel ku sayang. “ Ucap ferry sambil mencubit pelan hidung zara hingga membuat sang empunya memanyunkan bibirnya. “ apa gara-gara kakak mau ke dubai untuk beberapa bulan? “ kata zara yang memang sudah tau tentang rencana perjalanan bisnis ferry. “ ya seperti itu lah raa , Kakak serasa eggan untuk meninggalkan mu sendirian. “ Ujar ferry yang kemudian memeluk erat zara seperti seseorang yang akan berpisah dan tak akan pernah bertemu lagi. “ bagaiman aku bisa sendirian , Masih ada mama dan papa kan .. “ Jelas zara sambil mengusap punggung ferry untuk memberinya sedikit ketenangan , zara pun dapat merasakan betapa begitu nampak sebuah rasa ke khawatiran dalam kelopak mata ferry. Ia benar tak ingin meninggalkan zara sendirian. “ lagipula zara kan juga akan kembali ke kampus kak. “ Lanjut ucap zara yang membuat ferry terkejut , Ia sama sekali tak mengetahui jika zara juga akan kembali ke semarang untuk kembali belajar. Karena batas waktu cuti yang zara ambil pun juga sudah habis dan dia harus kembali pada aktifitas belajarnya “ tunggu , Kau mau kembali ke semarang? Dan aku pun juga baru mengetahuinya sekarang? “ Tanya ferry beruntun yang merasa terkejut atas pernyataan zara. Ia tak mampu menahan rasa kekecewaan nya yang begitu mendalam , ia pikir zara akan selalu berada di bandung untuk menunggu nya. Tapi ferry pun juga menyadari jika ia tak berhak untuk menghentikan impian zara dalam prestasi yang sudah beberapa kali di raihnya. “ zara lupa kak , maaf. “ Ucap zara menyesal sambil menempelkan kedua telapak tangan nya , terdengar dengusan kesal dari arah mulut ferry yang membuat zara merasa sedikit bersalah karena tak mengetahui jika akan membuat ferry menjadi semurung ini. “ kakak marah? “ Tanya zara lirih sambil sesekali melihat wajah ferry yang nampak murung. “ tidak sayang ku. Kakak Cuma sangat merasa , emh. Entah lah raa , rasanya hati kakak kayak gak ikhlas gitu. “ Terang ferry yang menunjukkan wajah memelas. “ kakak bisa main ke semarang , nengok zara. Kan kakak hanya beberapa tiga bulan saja ke dubai. “ Ucap zara yang seakan memberi petunjuk pada ferry dengan keadaan pikiran nya yang terasa begitu padat saat ini. “ iya juga sih , kenapa kakak gak mikirin itu ya. “ Ujar ferry dengan mengusap-usap wajah nya frustasi. “ lalu , apakah kita jadi pergi kak? “ Tanya zara lalu menampakkan senyum ceria nya dan seketika pun langsung di tanggapi ferry dengan anggukkan kepalanya. |⋇⋆✦⋆⋇| Ferry dan Zara hampir menempuh perjalanan dua jam dari rumah untuk menuju ke De Ranch Lembang. Tempat yang begitu sangat di ingin kan zara untuk melihat beberapa view yang tergolong menarik bagi zara. Seperti pasangan yang sangat di mabuk cinta , Ferry yang enggan melepas genggaman tangan nya dari telapak tangan zara , menyusuri jalan setapak dan menghirup udara segar ketika mereka sedang berjalan-jalan melihat pemandangan. Terlihat banyak pasangan yang juga bermesraan bahkan ada yang menaiki delman serta kuda. Tersirat senyum kebahagiaan yang nampak menghiasi bibir zara yang mampu ferry lihat saat ini. Dan kemudian pandangan zara terarah pada satu pemandangan yang begitu membahagiakan namun mampu mengiris hati zara. Ia melihat ada satu keluarga yang dimana terdiri ayah ibu dan satu orang anak perempuan yang melepaskan canda tawa nya tanpa beban. Ferry yang mengerti apa yang sedang di rasakan zara saat ini beralih untuk meraih tubuh kecil zara lalu memeluk nya. Sesekali ferry juga menciumi pucuk kepala zara. “ tersenyum ya sayang , mereka sudah bahagia dan tenang disana. Dan pastinya mereka pun juga ingin kamu mendapatkan kebahagiaan kamu. Jangan merasa sendirian ataupaun sedih. Karena ada aku disini. “ Ujar ferry lalu menjatuhkan bibirnya pada kening zara hingga membuat pipi merah zara mengembang. Dengan lantang zara pun memukul pelan d**a ferry hingga membuat ferry menahan kekehan nya. “ malu kakak , ini tempat umum. “ Ucap zara sambil memanyunkan bibirnya yang semakin membuat ferry menjadi begitu gemas kepada perilaku zara yang selalu manja. Kegemaran ferry saat ini ketika melihat sikap manja dari zara , Karena ferry merasa jika disitulah letak dari kebahagiaan zara selama ini yang selalu ia sembunyikan. Dan selama hubungan mereka terjalin sebagai sepasang kekasih , dari situ lah zara seakan telah mencurahkan semua perasaan nya terhadap ferry tanpa ia tutupi sedikit pun. Zara kini yang terlihat begitu bersemangat dengan hubungan mereka , ia sama sekali tak meragukan perasaan ferry terhadap nya lagi. Perasaan ferry yang sangat tulus , Yang mencintai zara sebagai pasangan nya bukan seperti adik ataupun saudaranya seperti apa yang telah di pikirkan zara selama ini. Kegundahan hati zara sudah benar-benar hilang dari hatinya. Kebahagiaan sempurna saat ini yang sudah menjadi milik zara dan tak akan pernah menghilang ataupun luntur cinta nya untuk seorang Hideki Ferry Yogaswara. Lelaki pertama dan terakhir yang akan selalu singgah dalam hidupnya. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD