chapter 8

1793 Words
• Zara side • “ dadaku begitu terasa sesek. Namun aku sendiri tak mengerti apa yang sedang terjadi pada diriku. Come on zara , what happened to you. “ Gerutu ku saat mendapati kebenaran jika ferry membawa perempuan lain pulang ke rumah nya. Mungkin aku terlalu percaya diri dengan apa yang di lakukan ferry terhadap ku saat itu. Ia selalu saja memberi ku harapan dan selalu saja melambungkan imajinasi ku untuk tetap bertahan pada dirinya. Oh Tuhan , Apa yang harus aku lakukan sekarang. Harus kah aku pergi dari rumah ferry agar tidak bisa mengganggu hubungannya. Tapi , Aku sendiri pun tak bisa jauh dari nya. harus bersabar dengan ekstra kuat. Dan aku harus tetap berdamai dengan hati ku sendiri , karena bagaimana pun itu juga sudah menjadi keputusan Ferry untuk memilih perempuan lain. Aku membawa langkah ku menuju dapur , Berbaik hati untuk membuat kan minum untuk tamu yang sangat terlihat cantik itu. Iya cantik , Bahkan aku pun minder saat melihat nya. Lekuk tubuh nya bak violin italy yang sangat indah , paras ayu nya dan hidung nya yang begitu mancung. Mana mungkin ferry tak tergoda dengan nya. Di bandingkan dengan ku , yang ala kadar nya tak menunjukkan sesuatu yang harus di tonjolkan. Apalagi aku hanya seorang anak angkat saja di keluarnya nya , pastilah ia hanya menganggap ku sebagai adik.. Dan sikap nya yang mungkin ia tunjukkan sekarang ini seperti kasih sayang kakak laki-laki terhadap adik perempuan nya. Benar-benar gila , Aku sudah berusaha untuk membuat kan nya makanan , tapi kenyataan pahit yang akhir nya aku dapatkan. Seperti nya tuhan begitu mencintai ku. Karena memberikan semua jawaban sebelum aku memikirkan soal-soal berikut nya. Otak ku di buat nya berpikir jernih untuk mencoba menerawang teka-teki ini. aku memutuskan untuk membuat kan nya minum dan setelah itu aku pergi menuju kamar ku. Aku mengumpat diri ku sendiri. Bagaimana aku bisa menaruh harap yang sangat besar kepada Ferry. Kemudian aku memilih untuk mengistirahat tubuh ku yang juga ikut menegang karena emosi ku yang tiba-tiba datang. Lama kelamaan pun mata ku juga ikut terasa berat dan mulai menjemput kantuk ku. ❤ Dalam tidur pun aku tak bisa lari dari jerat ferry. Terasa seperti nyata saat ini ia menggenggam tangan ku , dan aku begitu terkejut ketika sudah benar-benar membuka kelopak mata ku. Dan aku pun sudah melihat dirinya tepat di depan ku. Ia terlihat seperti orang yang tak punya salah , Bagaimana mungkin ia bisa seperti itu kepada ku tak berusaha menjelaskan siapa perempuan yang di bawanya. Tapi untuk apa juga aku menantikan penjelasan nya. Bukan kah itu hak nya. Sial sekali hidup ku yang tak mampu mengutarakan perasaan ku. Di sela ucapan nya pun masih terdengar alunan-alunan indah yang menyejukkan hati ku dan seakan tak ingin membuat ku untuk mundur dengan perasaan ku. Hingga saat ia meloloskan aksi nya yang lagi-lagi membuat jantung ku seakan berhenti berdetak. Hembusan nafas nya yang terasa begitu teratur mampu aku rasakan. Aku pun mencoba mengalihkan suasana agar tak terjadi sesuatu hal yang semakin membuat ku untuk berharap lebih. • Zara side off • | (❁´◡`❁) | “ masak apa kamu raa? “ Tanya ferry tepat di samping ceruk leher zara hingga membuat nya terkejut. “ en-endak tau nama nya kak. Tadi liat di **. “ Jawab zara kikuk dengan posisi mereka saat ini. Karena ferry yang juga memegang kedua pinggang zara dengan kedua tangan nya. Zara masih memanaskan masakan yang di masaknya tadi agar lebih nikmat di hidangkan setelah di panaskan. Ia nampak seperti patung yang tak mampu bergerak. Perasaan nya terasa sangat tak kuasa menahan gejolak debaran jantung nya. Pikiran zara begitu bingung saat ini , Terasa tak ada ruang gerak untuk nya padahal ruang dapur rumah ferry pun begitu besar serta ber-AC. “ aku menunggu di meja makan , oke. “ Bisik ferry yang sontak membuat zara merinding hebat. “ awas kau fer , Tega-tega nya selalu membuat aku kehilangan kendaliku. “ Batin zara melirik ke arah ferry yang tersenyum padanya. Setelah semua nya terlihat siap untuk di sajikan , Zara mengambilkan nasi dan lauk untuk ferry lalu meletakkan nya tepat di depan meja ferry. dan zara pun juga mengambil makanan untuk nya. Ketika ferry memasukkan satu sendok nasi kedalam mulutnya , terlihat wajah aneh yang ferry tunjukkan. “ gak enak ya kak? “ Tanya zara yang tersadar dengan reaksi ferry. “ enak raa , Cuma panas banget. “ Ucap ferry sambil menberi udara pada mulut nya yang masih penuh dengan nasi. Dan dengan spontan zara meniup nya hingga membuat jarak mereka semakin dekat. Saat zara tersadar , Ia hendak memundurkan tubuh nya tapi kedua tangan ferry sudah terlebih dulu menahan lengan zara. “ masih panas , tiuplah. “ Pinta ferry lalu membuka mulutnya kembali agar zara meniup nasi yang sepertinya sudah tak panas lagi. Kemudian ferry mengunyah makanan yang ada di dalam mulut nya tanpa melepaskan pegangan nya kepada zara. “ kak , zara capek. “ Ucap zara lirih , Ia begitu merasa tak enak di bagian punggung nya. Bukannya melepaskan zara , Ferry malah meloloskan aksinya untuk menarik tubuh zara pelan lalu membawa zara pada pangkuannya. “ kak ... “ Lirih ucap zara yang menundukkan pandangan nya. “ biar seperti ini , lebih nyaman kan. “ Kata ferry sambil mengangkat dagu zara , Terlihat wajah zara yang memerah atas perlakuan ferry. “ pipi mu memerah. “ Goda ferry membelai pipi zara yang sontak membuat zara geram dan lalu malah mengumpat ferry. “ kakak resek. aku makan di kamar aja. Kakak makanlah sendiri. “ kata zara marah kemudian beranjak dari pangkuan ferry dan mengambil piringnya kemudian meninggalkan ferry yang memandangnya dengan senyuman nakal nya. “ eeeemh , zara-zara. Kapan aku bisa mengutarakan nya tanpa selalu berbasa-basi seperti ini. Aku pun tau jika kau merasa nyaman dengan perlakuan ku. Tapi aku belum yakin dengan hati mu raa. “ Ucap ferry meregangkan tubuhnya dan dengan mengamati kepergiaan di sebalik punggung nya hingga lambat laun semakin menghilang. | (✿❛◡❛) | Ferry yang sangat mempunyai waktu senggang sedang menikmati tontonan yang sedang terputar pada televisinya. Saat ia tengah asik , Terdengar suara bel rumah nya berbunyi. Dengan rasa malas ferry mengangkat badan nya dan berlalu menuju arah pintu. “ selamat malam anak mama yang ganteng. “ Ucap sinta yang datang berkunjung bersama sopir pribadinya. “ dimana anak bontot mama , ferr. “ Lanjut tanya sinta sambil celingukkan mencari keberadaan zara. “ di kamar nya maa , tidur mungkin. “ Jawab ferry yang terlihat malas. “ mama datang itu di sambut , Bukan nya di tekuk itu mukanya. “ Ketus sinta saang mendapati raut wajah anak nya yang tak begitu senang. “ iya mama ku sayang. Ini juga ferry nyambut mama kan. “ Ucap ferry lalu menyandarkan dirinya pada tubuh sinta dan hingga membuat sang empunya melolosakan cubitan di lengan kekar ferry. “ mama itu sudah kecil fer , Kamu malah lendat lendot , kalau jatuh gimana? “ Gerutu sinta , Dan setelah itu sinta memilih untuk memasuki rumah ferry dan menuju kamar zara. “ zara freya gayatri. “ Panggil sinta tepat di depan kamar zara. Hingga tak lama kemudian zara membuka pintu kamar nya lalu menghamburkan pelukan untuk sinta. “ mama ku sayang. Zara kangen. “ Ucap zara kegirangan dalam pelukan sinta. “ kenapa gak main ke rumah kalau kangen , Seperti nya zara lebih nyaman disini ya. “ Goda sinta yang sontak membuat pipi zara berubah menjadi merah merono. “ mama aah. Ayo masuk kamar aja. Nanti ada pengintai. “ Kata zara saat menyadari jika ferry sedang mengamati gerak-gerik mereka. Setelah memasuki kamar zara , Sinta pun memilih merebahkan tubuh nya yang sudah begitu terasa lelah di atas kasur zara. “ mama begitu lelah hari ini , raa. Harus menemani papa bertemu beberapa klien. Dan akhirnya mama memutuskan untuk pulang saja. “ Jelas sinta. “ zara tahu tidak , Sampai saat ini itu pertemuan belum selesai-selesai. “ Lanjut ucap sinta sambil merenggangkan badan nya yang sangat terasa letih. “ mama mau minum apa? Zara buatin. “ Tawar zara tulus. Seketika membuat sinta bangun dari pembaringan nya. “ kalau mama minta jahe rebus ada tidak raa? “ Pinta sinta yang begitu aneh , mungkin ia merasa jika rumah anak nya ini seperti warung pinggiran jalan yang ada jahe rebus. “ zara cari dulu maa jahe nya , ada apa tidak. Tau sendiri kakak itu aibuknya seperti apa. “ Gerutu zara hingga membuat sinta terkekeh saat mendengar keluhan zara. “ apa yang terjadi sama kalian? Berantem ? “ Tanya sinta dengan menopangkan dagunya. “ tidak maa , hanya ... “ “ sudah lah , aku buat kan mama minum dulu ya. Mama tidur dulu aja. “ Ucap zara yang sempat terpotong , dan setelahnya zara pun langsung menuju ke arah dapur untuk membuat kan jahe rebus seperti permintaan sinta. ❤ Saat zara sedang berkutik di dalam dapur , Ferry dengan mengendap-endap datang untuk mengejutkan zara. “ baaaa ... “ Kata ferry mengejutkan zara , Dan kemudian zara pun melayangkan pukulan pada tubuh ferry dengan keras. Walaupun ferry sudah berteriak untuk meminta maaf dan ampun , Namun zara sama sekali tak berhenti memukuli nya. Dalam hati zara pun masih terasa begitu kesal dengan tingkah ferry yang selalu seenak nya sendiri. Saat zara masih meluncurkan aksinya. Dan tanpa ia sadari , Tangan ferry sudah menggenggam kedua tangan zara dan kemudian ferry membawa zara ke tepian wastafel lalu menghimpit badan nya. Hingga sangat terasa d**a zara menempel pada d**a ferry , karena ferry juga mencoba menyamakan tinggi mereka sekarang. hembusan nafas mereka berdua yang sudah tak terkontrol membuat gundukkan kembar milik zara yang naik turun dan dapat juga di rasakan oleh ferry. Lalu ferry membawa kedua tangan zara untuk di kalungkan pada lehernya. Mengangkat tubuh kecil zara , Lalu di dudukan nya di atas wastafel. “ kau selalu saja menggoda ku raa. Apa kau sadar itu sayang? “ Ucap ferry lirih tepat di depan wajah zara yang setengah menunduk. “ aku tidak akan berbuat apapun selama kau belum siap. Tapi jangan sekali-kali untuk menggoda ku lagi seperti saat ini. Jika tidak... Kau akan tau akibat nya. “ Bisik ferry lalu mencium dan menghisap pelan ceruk leher zara hingga membuat sang empunya merasakan adanya sesuatu yang terjadi di bawah sana. Tatapan nakal ferry sangat jelas terlihat di mata zara saat ini , kemudian dengan lembut ferry memainkan ibu jarinya di sekitar bibir ramun zara hingga membuat zara terbuai dan sedikit membuka mulut nya untuk mengeluarkan nafas j*****m nya yang tertahan. “ belum saat nya sayang. “ – “ siapkan dirimu terlebih dahulu , oke. “ Kata ferry sambil mencolek hidung zara dengan telunjuknya dan kemudian pergi meninggalkan zara yang masih terdiam kaku di tempatnya sekarang. “ a-pa ta-di ka-tanya. Aku harus bersiap-siap. Oohhh , zara sudah terlalu siap tapi kakak yang tak pernah menyadarinya. “ Kata zara gemas sambil melompat-lompat kecil. Karena ia merasa jika perasaan sekarang seperti terpora-porandakan hingga membuat detak jantung nya tak terkendali. Tak beda halnya dengan ferry yang merasakan hal sama terjadi pada dirinya. Ia pun tak mampu berpikir sama sekali , Bagaimana ia bisa melakukan hal yang akan berakibat fatal untuk dirinya karena tak mampu menahan sesuatu yang serasa ingin keluar dari tempat nya. “ sepertinya aku harus berendam air es. “ Gumam ferry lalu memasuki kamar nya dan berlalu menuju kamar mandi. Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD