Suara deras nya angin malam seakan menemani kegundahan ferry. Setelah kepulangan nya dari Singapore , ia masih mengambil libur satu minggu dari perusahaan nya. Begitu banyak hal yang terlalu terpikirkan oleh ferry hingga tak sadar sampai membuat nya drop. Di dalam bilik kamar dengan nuansa tamaram , Ferry sedang berbaring sambil mengamati burung origami yang menggelantung pada dinding kamar ferry. Ia sempat berpikir siapa yang membuat ini semua. Karena setau ferry , sang mama pun tak begitu lihai dalam membuat kerajinan tangan. Entah mengapa ferry pun juga menghitung berapa banyak origami yang ada di dalam kamar nya , dan ferry pun juga merasa jika setelah adanya burung origami ini nuansa kamarnya menjadi sedikit tenang seperti meninggalkan kesan tersendiri. Lalu suara ketukkan pin