Tiranti merasa bersalah dengan Bara karena dia harus kembali ke villa. Melihat laut masih indah di matanya, tapi tetap saja rasa mual itu ada. Bahkan, Bara menggendong Tiranti saat kembali ke villa. Dia menggulung istrinya menggunakan selimut supaya tidak terkena angin. “Mas?”
“Gak papa tidur aja lagi.”
Dalam perjalanan kembali ke villa pun, Tiranti sudah lemas, jadi sekarang dia digendong. Teringat dengan barang barang yang pasti belum terambil, tapu Tiranti tidak bisa apa apa selain memejamkan mata. Merasakan dia dibaringkan di atas kasur yang empuk, sandalnya dibuka dan digantikan dengan pakaian yang lebih nyaman sebelum digulung oleh selimut.
Tidak peduli lagi jika Bara melihat seluruh tubuhnya, Tiranti hanya ingin tidur. dia merasakan pelukan sebelum benar benar jatuh ke dalam alam
