“Jadi kapan daftar ulang?” “Belum ada pengumuman lagi, Mas.” “Handle sama asisten aja ya. nanti kamu tau tau masuk pokoknya. Mau ikutan ospek? Kalau enggak, biar Mas yang urus.” Tiranti lupa, kalau mereka keluarga kaya yang bisa melakukan semuanya dengan uang. “Mau ikutan aja, Mas, pengalaman juga.” Bara mengangguk paham. “Mas besok mau ke Jakarta. Ikut gak?” Tiranti mengangguk saja, toh dia tidak memiliki kegiatan yang lain. “Kerja, Mas?” “Iya, sekalian mampir ke rumah Mama, kamu belum pernah ke sana ‘kan?” “Belum.” Tiranti agak enggan, takut tidak memenuhi ekspektasi Ibu Ziya lagi. Bara seolah tau apa yang ada di dalam pikiran istrinya. Tangannya terulur mengusap rambut Tiranti. Selesai makan,Tiranti ke kamar mandi dulu karena tidak tahan ingin buang air kecil. Di sana Bara me