Untuk hari pertama Tiranti kuliah, Bara yang mengantarkannya. “Kalau butuh jemputan, nanti tinggal telpon aja supir ya, takutnya Mas gak keburu.”
“Iya, Mas.”
“Inget kalau ada apa apa langsung bilang sama Mas. okey?”
Tiranti mengangguk lagi. Ketika Bara menepuk pahanya, Tiranti langsung paham dan berpindah posisi untuk duduk di pangkuan sang suami. Meskipun malu malu, Tiranti mengecup lebih dulu. memeluk dulu sang suami. “Mas charger biar kamu hari ini jalanin aktivitas dengan penuh semangat.”
Tiranti terkekeh, merasakan pipi Bara menggesek puncak kepalanya. Tangan pria itu menngelus punggungnya. Kenapa Bara selalu memberikan kenyamanan untuknya? “Jangan gitu, nanti aku gak mau ke kampus.” Segera melepaskan pelukan.
“Rambutnya acak acakan.”
“Karena Mas ini.”
“Orang gemes sama kamu.”
