17. PULANG BARENG SEAN Ocha menggerutu kesal karena sedari tadi tak ada angkot yang lewat. "Masa udah gak ada angkot yang lewat sih jam segini?" gumam Ocha dan menatap sekelilingnya yang lumayan sepi. Ocha mengeluarkan ponselnya lalu hendak menelpon Aski, tapi ia mengurungkan niatnya itu. Apa ia menelpon Raffa saja? Tapi jika dia menelpon Raffa dia tidak punya nomornya ditambah lagi gengsinya. Dengan malas Ocha berjalan meninggalkan halte itu karena tak punya pilihan lain selain jalan kaki untuk pulang. Ocha menatap jalan yang sepi di depannya lalu membuang napasnya karena jarak rumahnya masih jauh. Tapi saat di pertengahan jalan pulang, sebuah angkot tak sengaja lewat dengan terburu-buru Ocha melambaikan tangannya untuk menyetop angkot tersebut. Ocha bernapas lega s