55.Sidak

2725 Words

Iyel POV. Kalo sebelum berangkat ke Jepang, Sarah yang baper dan cemberut terus. Pas waktunya aku berangkat, malah aku yang baper. Gak rela aja gitu pisah dari Sarah, walaupun hanya sementara dan karena alasan yang tidak bisa aku hindari. Dari mulai menjemput Sarah di kantornya, karena aku tidak mau Sarah cape nyertir dari bandara setelah mengantarku dan asitenku. Dari semenjak itu, rasanya berat sekali pisah dengan Sarah. Dianya malah galak sekali. Heran aku, kok keluar mode macan betinanya suka di saat tidak tepat gini??. “Apaan sih kamu, ndusel dusel terus dari tadi. Masa iya mau nete?” omelnya seakan hanya kami berdua yang berada di mobil. Aku juga bodo amat juga kalo di bangku depan mobil ada supir dan asistenku. “Ikut aja apa Yang, males aku lama lama di Jepang kalo gak ada kamu”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD