Entah sudah berapa kali Lily merubah posisi tidurnya demi bisa memejamkan mata dan tidur dengan nyenyak. Segala usaha ia lakukan dari membalik bantal tidur, memeluk boneka dolpin kesayangannya bahkan sampai menghitung domba. Sayang, semua itu sia-sia karena nyatanya pikiran gadis itu masih saja tertuju pada kejadian tadi siang. “Aishhhh!” Seru Lily frustrasi. “Ngapain sih harus ingat dua orang itu? Nggak penting banget sampai harus mengganggu tidur gue.” Bayangan sikap Axel yang sangat manis membuat hati Lily memanas, entah kenapa ia terganggu dengan hal itu. “Nggak beres nih, kenapa gue kesel? Harusnya gue baik-baik aja dong.” Lily mengambil ponsel yang ada di nakas dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas, nyaris menyentuh jam dua belas malam. “Ly, besok lo kerja ja