Saat ini Lily berusaha menenangkan hatinya ketika Axel meyakinkan bahwa pria itu akan mendengar cerita mengenai kisah hidupnya. “Lo nggak mau cerita?” Tanya Axel ketika Lily masih diam menatapnya. “Ya sudah, gue nggak akan maksa. Cerita kalau hati lo sudah siap.” “Gue cerita, gue akan cerita semuanya karena ini menyangkut Fanya juga,” sahut Lily. Tapi gue mau nanya dulu.” “Apa?” “Lo sama Fanya ada hubungan apa?” “Hanya teman, teman yang bertemu di klub berkuda. Tidak ada yang spesial walaupun sikapnya dia agak berlebihan.” “Oh begitu, gue cuma takut kalau cerita ini mungkin akan membuat penilaian lo terhadap Fanya jadi berubah.” “Santai, gue siap kok dengerin semuanya.” Lily menarik napas pelan, sebelum memulai ceritanya. “Tujuh tahun yang lalu, laki-laki yang gue panggil dengan se