"Papa....!" Terdengar suara Icha membuka pintu kamar, ia menghampiri ayahnya yang sedang duduk setengah terbaring. Sang ayah yang tengah memegang gawainya seketika menyingkirkan benda itu dari genggamannya. Kehadiran anaknya lebih berarti. Gadis cilik berpiyama gambar kartun pororo itu lalu ikut berbaring di samping ayahnya. Usai makan malam Alfin memutuskan untuk mendekam di kamarnya memikirkan perjodohannya dengan Muti serta kenangannya bersama Rara. Ia benar-benar galau. Ia berselancar di dunia maya berharap dapat menemukan akun medsos sang mantan. Sayangnya tak ia temukan. Lagi-lagi sosok gadis bernama Rara itu selalu memenuhi isi kepalanya. Tak mudah melupakannya. "Icha, ada apa sayang?" Alfin memeluk putrinya. Alfin melihat ada kesedihan di mata anaknya. "Aku sedih, Pa!" Icha