9

650 Words
3 hari kemudian Brenda sangat sumringah saat Mami Lis mengajaknya bertemu di acara pembukaan restorannya. Ia pun bergegas untuk bertemu dengan Mami Lis, di dalam pikirannya uang sudah menari-nari dalam benaknya. Sebentar lagi ia akan mendapatkan uang tanpa perlu melayani pria-p****************g. Sesampainya di restoran, ia terkagum-kagum melihat interior restoran yang tampak mewah. Kursi-kursi, meja-meja, piring-piring semua tertata dengan rapi. Cat restoran yang berwarna putih dipadupadankan dengan warna emas semakin membuat restoran tersebut tampak begitu berkelas. Tak akan pernah ada yang menduga kalau pemilik restoran ini merupakan mantan wanita malam dan beralih profesi menjadi mucikari bisa membuka restoran mewah. "Selamat yaa Mami atas pembukaan restorannya. Bagus banget loh, Mi," puji Brenda. "Terima kasih," ucap Mami Lis. "Aku ga menyangka Mami bisa usaha restoran kirain buka pub atau club malam. Serius keren banget Mami." "Ga semua orang ingin hidupnya seperti ini terus menerus. Ada masa depan yang harus dipikirkan. Usia makin bertambah, kecantikan akan memudar, mungkin sekarang masih sehat, kuat, cantik, seksi, tapi apakah hidup akan tetap seperti ini terus?" Mami Lis menatap Brenda dengan serius. sumringah mendapatkan kabar dari Mami Lis sudah ada laki-laki yang ingin membayar 500 juta setelah mengetahui kalau anak dari keluarga Smith. "Terima kasih Mami," ucap Brenda. "Kamu persiapkan saja semuanya. Hotelnya Mami yang akan mengatu," ujar Mami Lis. "Iya Mi, tapi Mi ada potongannya ga?" "Berikan saja semua uang 500 juta. Untuk fee kamu akan Mami transfer." "Wow, keren sekali Mami. Siapa sih Mi yang membeli Lexi?" "Tuan Juan Carlos." "Tuan Juan Carlos?" dahi Brenda mengerut. Ia jadi penasaran siapa laki-laki itu. "Siapa itu Mi, Tuan Juan Carlos?" "Tuan Juan Carlos, dia member vvip di club milioner yang kaya raya dan berkuasa. Tak sembarang wanita yang bisa menemani Tuan Juan. Tuan Juan hanya memakai wanita yang betul-betul sehat, bersih, dan banyaklah peraturan lainnya sampai susah banget mencari wanita yang sesuai dengan kriterianya." "Aku ga menyangka ada member vvip yang benar-benar berbeda." "Kalau berhasil menjadi wanitanya kehidupanmu akan beruntung. Apapun yang kamu inginkan bisa dipenuhinya, sangat mudah mendapatkan uang dari Juan. Aku menawari putri dari keluarga Smith tanpa banyak tanya dia langsung setuju." "Usianya berapa Mi? Kalau tau banyak tentang keluarga Smith kayak udah tua ya." Brenda terkekeh sendiri membayangkan kalau Lexi ditiduri pria lebih tua. "Hush, kamu ini asal aja kalau ngomong. Juan masih muda usianya 35 tahun." Mata Brenda berbinar. Usia 35 tahun tidak terlalu tua dan pada masa matangnya seorang pria. Ia harus mengambil kesempatan ini, kalau berhasil menjadi wanita simpanan Juan Carlos tentu akan membuat masa depannya lebih cerah. "Mi, gimana kalau kenalin aku sama Tuan Juan? Aku mau jadi wanita simpanannya Juan Carlos." "Tidak semudah itu Brenda. Hanya Juan yang bisa menentukan wanita mana saja yang bisa berkencan dengan dia." Brenda sangat iri Lexi mendapatkan pria seperti Juan. Bahkan saat Lexi susah pun masih ada orang yang mau menolongnya. Tentu saja semua itu membuat Brenda semakin meradang dan semakin bertambah membenci Lexi. Brenda dan Mami Lis pun saling berbincang tentang rencana masa depan yang akan dilakukan oleh wanita setengah baya tersebut. Tiba-tiba terdengar suara beberapa pelayan restoran menyambut seorang tamu yang tampaknya begitu dihormati. Hal tersebut membuat mata Mami Lis teralihkan. "Yaa sudah kalau begitu kamu pesan makan apa yang kamu mau. Mami ada urusan sebentar ada tamu vvip," ucap Mami Lis beranjak dari kursinya. Mendengar Mami Lis berkata tamu vvip membuat Brenda teringat pada Juan Carlos. Ia pun dengan cepat melihat ke Mami Lis untuk mencari tahu apakah vvip tersebut merupakan Juan Carlos atau bukan. "Yaah, ternyata bukan Tuan Juan. Seandainya Tuan Juan bisa deh aku kenalan, tapi ternyata bukan," ucap Brenda kecewa. "Kabarin Lexi dulu deh." Brenda menghubungi Lexi. "Halo, Lexi," sapa Brenda. "Halo juga Brenda," balas Lexi. "Kamu di mana?" "Aku lagi di rumah sakit gantian jaga Mama sama Laura." "Nanti malam bisa kita bertemu?" "Bisa." "Ok. Kita ketemu jam 7 malam." "Ok." Nanti malam Brenda akan bertemu dengan Lexi. Brenda berharap semuanya akan berjalan secara lancar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD