Mereka tiba di basemen kantor Dara. “Dara, beri aku waktu.. Aku akan menemui Om Gunawan, tapi tidak hari ini. Aku harus bicara pada Danu terlebih dahulu..” Bisma mengelus rambut lembut gadis di hadapannya itu. “Aku tunggu Danu kembali ke Jakarta. Setelah itu, aku akan bicara lebih lanjut..” Mata Dara kembali berkaca-kaca menatapnya. “Ahh.. Kamu kenapa? Ka Bisma salah apa lagi? Jangan menangis..” Bisma begitu khawatir melihatnya. “Ka Bisma, apa kakak sungguh-sungguh? Apa kakak tidak akan menyesali semua ini..?” Dara menggenggam tangan kirinya. Bisma merasakan perutnya berdesir, seperti ada energi mengalir ke dalam tubuhnya. Kenapa sentuhan di tangan saja membuatnya seperti ini? Bisma tersenyum.. “Dara, kamu tahu betapa menyeramkannya kakakmu kalau itu soal kamu? Apa mungkin aku b