“Maaf.. Apa boleh berkenalan?” Agnia dengan perlahan memberanikan dirinya untuk menghampiri Danu. Danu hanya menatapnya tajam, “No..” Ia hendak kembali berjalan menuju ruangannya, tapi Agnia menggerakkan tubuhnya perlahan sehingga menghalangi langkah Danu. Ia pun menghentikan langkahnya. “Kenapa?” Tanya Agnia. “Just no.. Saya tidak harus menjelaskan apapun,” Danu menatap perempuan itu dengan heran. Agnia merasakan jantungnya berdebar kencang.. Ia tahu sikap Danu secara langsung menolaknya, tapi.. Suaranya yang rendah dan tegas membuatnya berdebar.. “Maaf, saya telah mengganggu..” Agni akhirnya meminta maaf. Danu hanya mengangguk.. Lalu memasuki ruangan private itu. Agni melihat sosok Danu yang menghilang dari pandangannya. Tampak belakang saja dia begitu memesona. Bagaimana m