Kehilangan seseorang yang di cintai itu sakit, tapi kehilangan seseorang yang di cintai karena kebodohan jauh lebih sakit. Di hadapanku dia menatap dengan raut yang tak terbaca. Dan aku tak peduli, hati ini benar-benar ingin marah padanya. Melihat wajahnya yang polos dan alim rasanya hati ini panas dingin, jantungku berdetak cepat dari biasanya, ingin sekali aku langsung bertanya pada Ustaz Rahman apa alasanya datang menjemputku jauh-jauh sampai ke Jakarta. Jangan tanya perasaanku ini padanya, diantara kami memang sudah tidak terjalin ikatan, kalau pun masih ada rasa dan cinta di hatiku, sudah tidak pantas memilikinya. Dirinya sudah menjadi milik wanita lain. "Maaf, Mas. Aku tidak bisa ikut denganmu." Ser ... ada yang mulai menusuk di lubuk hati Ustaz Rahman bagaikan sebilah samurai.