Aira menoleh ke arah belakang. Lebih tepatnya menoleh ke sumber suara yang memanggil dirinya. “Jodie?” kata Aira bingung. Entah sejak kapan sahabatnya itu membuntuti dirinya. Padahal yang dia harapkan hanyalah Andri. Namun entah mengapa pria itu tidak muncul juga. Aira berlari ke arah sahabatnya lalu memeluknya dengan erat. “Kamu nggak apa-apa ‘kan, Ra?” tanya Jodie penasaran. Tak seharusnya dirinya membiarkan Aira pergi bersama pria asing, bukan? “Aku nggak apa-apa kok. Kamu. Bagaimana bisa tau aku ada di sini?” tanya Aira penasaran. Meskipun ada rasa sakit dan sesak di palung hati Aira, namun dia masih bisa menyembunyikan semua itu. Bagaimana tidak, suami yang seharusnya membela dirinya malah memeluk wanita lain. Alias memeluk Mbak pelakor yang seharusnya menjadi musuh bebuyutan nya