Aira sudah tidak sabar ingin segera menyusul suaminya. Tangannya terulur meraih handle pintu mobil. “Tunggu di sini ya, Pak. Saya nggak akan lama kok,” kata Aira lalu segera keluar dan berjalan memasuki lobi hotel. Manik nya kini mengedar, mencari apa yang sedang ingin dia cari tentunya. Aira mempercepat langkahnya karena masih melihat sekelebat bayangan Andri yang berjalan beriringan dengan Silvia. Apa yang kalian lakukan Kak. Ngapain kalian di tempat seperti ini. Urusan pekerjaan macam apa yang kalian lakukan, pekerjaan bawah perut? Sungguh Aira kini sudah tidak bisa berpikir dengan jernih, membayangkan apa yang dilakukan sang suami dengan mantan kekasihnya di hotel berduaan. Sebenarnya Aira sama sekali tak ingin menggiring opini ke arah yang negatif. Namun, jika wanita lain melihat