Andri hanya melamun memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Jika memang dirinya salah lihat, itu jauh lebih baik. Namun, dia tak mungkin menanyakan hal itu pada saat yang seperti ini. “Kak ... Kak Andri!” teriak Aira menelengkan kepalanya di depan wajah sang suami. Andri tersentak. “Eh ... Apa sayang?” Andri terlihat gelagapan menanggapi sang istri. Aira mengernyitkan dahinya, “Kakak kenapa sih? Mikirin apa sampe segitunya. Nih mending makan jagung bakar aja!” Aira memberikan jagung yang masih panas. Tanpa berpikir panjang, Andri segera mengigit jagung yang baru saja diberikan oleh Aira. “Auh ... Pawnas,” teriak Andri. “Ya kan baru aja diangkat. Makanya jangan melamun terus. Nggak lama itu bibir bakal melepuh,” tegur Aira. Dia yang merasa tak tega lalu mengusap bibir Andri menggunak