Entah mengapa, hati Aina merasa tiba-tiba gelisah. Matanya liar menatap ke sekeliling seakan-akan ia sedang mencari sesuatu namun tak dapat terlihat olehnya. Ia menekan kuat-kuat hatinya yang terasa sesak itu hingga tak sadar pelayan datang membawakan pesanan mereka. Pranggg. "Astaghfirullah!" pekik Ai terkejut karena kedatangan pelayan dan refleks menyenggol gelas. "Maaf, Kak. Maaf," ucap pelayan tersebut minta maaf. "Ai, kamu kenapa? Ini gak ada yang luka?" "Gak, Kak Mimi. Aman." "Maaf, Kak. Sekali lagi saya minta maaf." "Gak pa-pa, Mbak. Aku yang salah. Tolong buatkan lagi jus alpukat yang sama ya," ucap Ai pada pelayan. "Baik. Sekali lagi, maaf ya, Kak." Ai mengangguk dan semua orang menatapnya heran juga bingung. "Kamu kenapa? Sakit? Kalau sakit kita pulang saja," ucap Vian,