Hari sudah sore, dan sejak pagi, Vania belum melihat sosok Michael. Ia sengaja menghindarinya, tetapi perutnya yang kosong memaksanya keluar dari kamar. Mengenakan dress panjang berlengan pendek berwarna merah muda terang, Vania berjalan turun ke lantai satu, mencari Maria. Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat Michael bersama seorang wanita lain. "Sayang, bukankah kau berjanji akan mengajakku jalan-jalan? Makan malam dengan Mamamu bagaimana?" suara wanita itu terdengar manja, namun penuh dengan tuntutan. Michael menggeram pelan, menahan rasa jengkel. "Ck, berisik!" amuknya, mencoba mengendalikan situasi. Dari arah tangga, Vania melihat wanita itu mengejar Michael dengan sikap yang tak terduga. Dia menundukkan kepala, berharap tidak terlihat, namun terlambat. Michael sudah menyad