chapter 18

1180 Words

Setelah beristirahat cukup lama, Adara diajak makan bersama. Dinner yang seharusnya menjadi pesta kecil untuk kakek. Malah menjadi malam menegangkan untuk Adara. Seharusnya dia mendengarkan kata hatinya dari tadi pagi. Seharusnya dia tidak ikut di vila ini. Dan dia tidak perlu ada disituasi seperti ini. Adara mengaduk makanan di piring dan merasa tidak berminat untuk makan. Rasanya saat ia memasukkan makanan ke dalam perut, makanan itu akan melompat keluar.             “Adara, kamu tidak makan makananmu?” tanya tante Tanya.             “Sebenarnya, aku belum lapar, tan,” ucap Adara.             “Kamu sedang merasa tegang dan itu membuat kamu merasa tidak bernapsu makan. Dan bisa jadi kamu akan mual saat kamu memaksakannya. Itu hal wajar, tapi kamu tidak bisa membiarkan perut kamu kos

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD