Chat yang Menyita Waktu

1031 Words
Greyzia baru saja pulang dari kumpul bareng keluarganya di sebuah restoran all-you-can-eat. Ia pun sudah selesai mandi dan berganti pakaian menjadi sebuah daster, yang entah kenapa perempuan itu senang sekali mengenakan sesuatu yang berwarna kuning sebagai teman tidurnya. Sebelum naik ke atas tempat tidur untuk menyelonjorkan tubuh dan menutup mata, Greyzia mengecek dulu ke kandang Cinderella. Tumben sekali anjingnya itu tidak rewel. Masih pukul sepuluh malam, namun Cinderella sudah tertidur. Pintu kamar Greyzia diketuk. Ternyata ibu kandungnya, Ibu Kezia. Dari arah luar kamar, Ibu Kezia berseru, "Zia, kamu jangan tidur dulu. Nanti tengah malam, ada doa tengah malam. Ibadah tahun baru pertama di keluarga kita." "Iya, Ma," seru balik Greyzia. Bersamaan dengan itu, datanglah pesan dari seseorang yang sudah membuat perasaan Greyzia campur nyaris sebulan ini ke dalam ponsel Greyzia. "Selamat Tahun Baru 2024. Sekiranya kesehatan, keberuntungan, dan berkat dilimpahkan untuk kita semua di tahun yang baru ini. Kita juga diberikan kekuatan untuk menghadapi hari-hari ke depan dengan kekuatan yang dari Tuhan. Sekadar bahan renungan, ada ayat bagus, yang diambil dari Yesaya 40:31, yang berbunyi, 'Tetapi orang-orang yang menaruh harapan pada TUHAN akan mendapat kekuatan baru. Mereka akan terbang tinggi seperti burung rajawali, mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lesu.'" Lagi dan lagi, jantung Greyzia berdebar-debar. Ia coba menenangkan situasi dengan memegangi dadanya. Sekali lagi pula, entah apa yang terjadi, Cinderella menggonggong. Yang bersamaan dengan itu pula, kucing-kucing di luar mengeong-ngeong. Beberapa warga perumahan sibuk membuat kembang api kelap-kelip ke arah langit malam, yang akhir-akhir ini makin sedikit terlihat. Greyzia nyengir dan segera membungkuk. Ia tersenyum manis ke arah Cinderella. Cinderella menyalak pelan. Ia lalu membuka pintu kandang tersebut. Anjing itu segera melompat ke arah Greyzia. "Cin, kamu ini kenapa, sih?" tanya Greyzia mengelus-elus bulu Cinderella. "Kadang aku sering merasa kamu itu kayak bisa membaca apa yang ada dalam batin aku. Apa kebetulan, yah, waktu dia kirim pesan ke hape aku, dan perasaan aku kembali berkecamuk, kamu suka gonggong?" Cinderella lalu menyalak tiga kali. "Bentar, yah," Greyzia berdiri dan menuju lokasi di mana kotak Royal Canin itu berada. Cinderella tetap saja mengikutinya. Senang sekali anjing itu hingga melompat-lompat. Saat disuguhkan makanan anjing tersebut, Cinderella makan dengan lahap. "Entah karena apa kamu kegirangan. Royal Canin yang aku kasih buat kamu? Atau, apa benar dugaan aku?" ujar Greyzia sembari mengelus-elus Cinderella lagi. Setelah itu, Greyzia bangkit lagi dan bergegas mengambil ponselnya yang ia tanpa sadar letakkan di atas ubin. Sudah terbayang-bayang kata-kata balasannya kepada Firman. "Semoga cinta dan kebahagiaan selalu mengelilingi kita semua di setiap langkah perjalanan kita tahun 2023. Marilah di awal tahun 2024 nanti, itu kita jadikan sebagai babak baru yang penuh dengan keberhasilan dan kebahagiaan untuk kita semua. Happy New Year 2024!" Eh, Cinderella menggonggong. Lalu, satu pesan tiba lagi ke ponsel Greyzia. Yang masih dari orang yang sama. Selanjutnya, timbul percakapan antara Greyzia dan Firman di w******p. "Sama-sama. Kamu juga yah. Eh, kamu belum tidur?" "Belum. Mama minta aku jangan tidur dulu. Nanti, tengah malam, ada kebaktian awal tahun." "Religius, yah, keluarga kamu?" "Emang kamu nggak ada apa?" "Cuma ikut kebaktian tutup tahun di gereja. Itu juga nggak wajib, sih. Makanya, aku mau ajak kamu jalan-jalan ke Ancol atau Monas buat rayain malam tahun baru. Tapi, kamu bilang, ada acara keluarga, ya, udah, kalau begitu." "Hehe, iya maaf yah." "Nggak apa-apa. Oh iya, maaf agak kepo nih, gimana seru nggak acara bareng keluarganya?" "Yah, lumayan sih. Diseru-seruin." "Kok diseru-seruin? Nggak boleh gitu. Kapan lagi ngumpul bareng keluarga." "Emang kamu nggak ada acara bareng keluarga kamu, yang sampai ngajakin aku pergi jalan-jalan?" "Aku udah bilang, kan, mendadak keluargaku tumben banget pada ada acara masing-masing di akhir tahun." "Oh, gitu, yah. Yah, yah, aku ingat kemarin-kemarin kamu pernah bilang gitu." "Hahaha, kamun kadang-kadang lucu." "Apaan sih, Bang?" "Masih aja kaku. Jangan panggil aku Abang, dong." "Hahaha" Begitu ketik Greyzia sebagai balasannya. Mungkin perempuan itu bingung mau seperti apa membalasnya. "Eh, gimana yang diminta sama teman aku?" "Yang mana, yah?" "Yang waktu kita ketemuan di Kota Kasablanka itu. Gimana? Dia minta kamu bikin satu tulisan rohani, kan? Udah bikin?" "Oh, yang itu? Udah kok, udah. Sebelum pergi jalan ke MOI, aku udah selesaikan." "Oh, tadi ngumpul di MOI?" "Iya, tadi bareng keluarga aku, rayain tahun baru di sana." "Yah, emang pas banget rayain tahun baru di sana." "Emang kenapa?" "Selain lebih luas, banyak tempat makan yang enak-enak. Udah gitu, pohon Natal di sana paling gede dari mal-mal lainnya yang ada di Jakarta." "Kamu suka lihat pohon Natal juga?" "Dari kecil, malah. Rasanya Natal terasa kurang kalau belum lihat adanya pohon Natal." "Oh, gitu. Yah, aku juga sama, sih." "Kita ini banyak kesamaannya, yah, haha." Bersamaan dengan itu, Cinderella menggonggong. Samar-samar telinga Greyzia seperti mendengar suara orang-orang yang sedang menghitung mundur. Greyzia kaget saat melihat jam di ponsel. Tahu-tahu sudah mau tahun baru saja. Sejak kapan waktunya bergerak teramat cepat? Seingat Greyzia, masih sekitar jam sepuluh. Sudah mau tengah malam saja. Segera pintu kamar diketuk. Kali ini bukan dari ibu kandungnya, melainkan dari salah satu adiknya. "Ada apa, Jason?" "Disuruh Papa turun ke bawah. Kita mau ibadah, Ci. Mau dimulai. Sekalian mau countdown juga." "Iya, bentar lagi aku keluar." Segera Jason menjauh dari kamar Greyzia dan kembali ke ruang tengah rumah mereka yang berada di lantai dasar. Kamar Greyzia berada satu tingkat dari ruang tengah tersebut. Greyzia segera mengakhiri chat dengan Firman. "Eh, chat-nya udahan dulu, yah. Aku mau ibadah dulu bareng keluarga aku." "Met ibadah awal tahun bareng keluarga, yah, Zia. Nanti, tidurnya jangan malam-malam. Doa dulu sebelum tidur. Dan, mimpi yang indah." Begitulah pesan Firman yang terakhir malam itu untuk Greyzia. Greyzia mematikan ponsel dan meletakkannya di atas nakas. Sebelum keluar kamar, tak lupa ia mengisi daya ponselnya karena baterainya hanya tersisa lima puluh persen. Mana paginya, di awal tahun 2024, Greyzia dan keluarganya sudah memiliki agendanya sendiri. Rencananya mereka hendak menghampiri salah seorang kerabat ayahnya, yang mana anak teman ayahnya itu baru saja melangsungkan pernikahan di tanggal 1 Desember kemarin. "Cin, kamu mau di dalam atau di luar? Kalau mau di luar, kamar aku, janji, jangan diacak-acak, yah." ujar Greyzia kepada Cinderella. Entah mengapa kelakuan Cinderella di tanggal 31 Desember begitu aneh. Tak biasanya anjing Poodle itu masuk sendiri ke dalam kandang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD