Prolog

200 Words
"Kamu mau jadi papa dari anak yang aku kandung?" tanya Viera pada pelayan restoran di hadapannya yang sedari tadi seolah sibuk menanyakan, mengapa dia tampak bersedih hati? "Ya, aku mau," jawab pelayan bernama Angga itu dengan pasti. "Ini kartu namaku, hubungi jika semua berkas untuk pernikahan telah kamu siapkan, kita menikah seminggu lagi, karena perutku semakin lama akan semakin besar!" Viera tak tahu apakah ini keputusan yang tepat? Menikah dengan seseorang yang bukan ayah dari bayi yang ada di kandungannya. Apakah dia memang mengharapkan bayi ini? Semua tampak abu-abu, yang dia tahu, hidup dan besar di panti asuhan karena ditinggal oleh orang tuanya sejak bayi, membuat dia menjadi keras hati. Dan dia tak mau mengulang kisah itu pada bayinya, namun dia juga belum siap jika harus merawatnya seorang diri. Viera hanya bisa berharap dia menikah dengan seseorang yang waras, setidaknya sang bayi akan punya ayah, meski hanya untuk status. Entahlah, pikiran Viera kalut dan buntu! Author Note : Mature Content 21+ Be smart reader, dibawah umur silakan mundur yaa ...  bisa baca ceritaku yang lain saja dengan rate 16+ seperti Kamar Sebelah dan Love Potion ^^  Jangan lupa follow i********: aku sheis.didi untuk lihat seluruh ceritaku ^^ salam, -Khody Didi-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD