Vetri pov. Sangat berat berpisah dengan Axton. Perpisahan yang nilainya sama berat seperti menanti kedatangannya. Itulah yang kualami saat ini. Menanti pria yang menjadi pelitaku untuk pergi demi tugasnya. Sebenarnya bukan benar-benar tugasnya. Hanya sebuah kewajiban sebagai salah satu keturunan Blackwolf. Di mana sang adik yang tidak berguna terus membebaninya dengan tugas yang seharusnya ia emban. Adik yang dari dulu tidak berguna dan hanya menjadi beban. 'Ya ampun, mengapa aku jadi sepicik ini, ' desahku. Aku merasa buruk berpikiran sempit seperti tadi. Kebencian dan kerinduanku pada Axton tanpa sadar membuat pikiran gelap muncul. Aku sadar jika tidak boleh berpikir demikian. Namun, tanpa kehadiran pria itu, melemahkan semangat hidupku. Dia adalah suntikan segala energi positif unt