Suara tembakan beruntun kembali terdengar dari luar. Meskipun hati Hans tersentak dan ingin sekali mengetahui apa yang terjadi, tetapi bagian lain dari dirinya menahan. Laki-laki pemilik rahang tegas ini percaya, bahwa Castro dan tiga anak buahnya yang masih tersisa, mampu membuat benteng untuk menahan serangan musuh dari luar. Tak lama, seorang musuh memberikan tembakan langsung dan hampir mengenai Hans yang tengah berlari cepat. Ia pun menarik pistol dan membayar serangan bertubi-tubi tersebut, tanpa ampun. Dor. Sebuah timah panas, berhasil mengenai perut Hans dan itu cukup menyakitkan baginya. Untung sekali, Hans sudah melapisi tubuhnya dengan jaket anti peluru. Sebab, ia tahu bahwa rata-rata orang menembak, selalu mengincar tubuh daripada bagian lainnya. Untuk sesaat, Hans bersemb