Perang Pinggul

1611 Words

Makan malam romantis, bertabur bintang berakhir dengan canda tawa dan kecupan hangat selayang sentuhan. Walaupun demikian, Aurora merasa begitu bahagia. Ia pun, kerap kali menggoda suaminya yang tak bisa menyentuh lebih, di dalam keramaian. 'Lakukan saja hingga puas, Ara! Biarkan hasratku membara.' Kata Hans sambil menatap penuh keinginan. Istrinya itu sangat nakal dan sengaja melakukan aksi kecil yang menggemaskan beberapa saat, ketika di meja makan. "Sayang, kita akan pulang jam berapa?" tanya Aurora yang berhasil memecah lamunan Hans Prawira. "Ini hampir pukul 22.00 WIB," sambungnya sambil menatap jam tangan berwarna putih dan memiliki berlian di empat titik. "Kita akan menginap di sini, Ara." Wanita bermata biru itu memperhatikan ke sekeliling pantai. Sebenarnya ia sudah menduga, t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD